“Apa itu Metaverse ?”
Daftar Isi
Pengantar
Metaverse adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan dunia virtual yang terdiri dari lingkungan digital yang disatukan, dihuni oleh avatar, dan dapat diakses oleh pengguna melalui internet. Ini adalah konsep yang berkembang pesat di dunia teknologi dan hiburan digital.
Karakteristik utama dari metaverse meliputi:
- Lingkungan Virtual: Metaverse menciptakan dunia virtual yang dapat berupa rekaan sepenuhnya atau simulasi dari dunia nyata. Pengguna dapat menjelajahi, berinteraksi, dan berpartisipasi dalam lingkungan ini.
- Avatar: Pengguna menggambarkan diri mereka dalam metaverse melalui avatar, yang dapat disesuaikan sesuai keinginan. Avatar ini mewakili pengguna dan memungkinkan mereka berinteraksi dengan lingkungan dan pengguna lainnya.
- Interaksi Sosial: Salah satu elemen kunci dari metaverse adalah interaksi sosial antarpengguna. Pengguna dapat berkomunikasi, bekerja sama, atau bersaing dengan pengguna lain dalam metaverse.
- Konektivitas dan Akses Internet: Metaverse adalah fenomena digital, dan akses internet yang kuat adalah prasyarat untuk mengaksesnya. Pengguna sering mengakses metaverse melalui perangkat komputer atau perangkat VR (Virtual Reality).
- Ruang untuk Aktivitas Beragam: Metaverse dapat digunakan untuk berbagai aktivitas, seperti bermain game, berbelanja, belajar, bekerja, menghadiri pertemuan, dan bahkan mengadakan konser virtual. Ini menciptakan peluang bisnis dan hiburan yang luas.
- Dikembangkan oleh Berbagai Perusahaan: Sejumlah besar perusahaan teknologi, termasuk Facebook (kini Meta), Google, dan banyak perusahaan lainnya, sedang berinvestasi dalam pengembangan metaverse. Mereka melihat potensi besar dalam menggabungkan teknologi seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) untuk menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dan terhubung.
Dalam perkembangannya, konsep metaverse masih dalam tahap evolusi, dan definisinya dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan konteksnya. Namun, ide dasar dari metaverse adalah menciptakan dunia virtual yang bersifat inklusif, terhubung, dan beragam di mana pengguna dapat berinteraksi dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas.
Sejarah Metaverse
Sejarah metaverse berkembang seiring perkembangan teknologi dan konsep virtual yang dimulai beberapa dekade yang lalu. Berikut adalah beberapa tonggak penting dalam sejarah metaverse:
- Konsep Awal Metaverse (1960-an dan 1970-an):
- Konsep dasar metaverse pertama kali dijelaskan oleh penulis fiksi ilmiah Neal Stephenson dalam novelnya yang berjudul “Snow Crash” pada tahun 1992. Dalam novel ini, ia menciptakan gambaran dunia virtual yang disebut “Metaverse,” di mana pengguna dapat berinteraksi melalui avatar.
- Pendahulu Internet dan Virtual Reality (1980-an):
- Pada tahun 1980-an, konsep virtual reality (VR) mulai berkembang, dengan upaya pertama dalam menciptakan lingkungan virtual 3D yang dapat diakses oleh pengguna. Teknologi VR awal masih terbatas dan mahal.
- Pendirian World Wide Web (1990-an):
- Kemunculan World Wide Web oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991 memberikan dasar untuk perkembangan internet, yang menjadi pondasi bagi pengembangan metaverse.
- Permainan Massively Multiplayer Online (MMO) (akhir 1990-an dan awal 2000-an):
- MMOs seperti “Ultima Online” (1997) dan “EverQuest” (1999) mulai menghadirkan pengalaman bermain game daring yang besar dan berdasarkan dunia virtual di mana pemain dapat berinteraksi dan berkolaborasi.
- Kehadiran Second Life (2003):
- Second Life, platform dunia virtual yang diciptakan oleh Linden Lab, diluncurkan pada tahun 2003. Ini menjadi terobosan awal dalam menciptakan dunia virtual yang lebih terbuka bagi kreativitas pengguna.
- Perkembangan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR):
- Seiring dengan kemajuan teknologi AR dan VR, konsep metaverse semakin menjadi nyata. Perusahaan seperti Oculus (pemiliknya adalah Facebook, sekarang Meta) dan HTC Vive merilis perangkat VR yang semakin canggih.
- Investasi Besar dalam Metaverse (2020-an):
- Pada awal 2020-an, perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Facebook (sekarang Meta) mengumumkan investasi besar dalam pengembangan metaverse. Mereka melihatnya sebagai langkah menuju era baru dalam komputasi dan interaksi digital.
Meskipun konsep metaverse telah ada selama beberapa dekade, sejarahnya masih terus berkembang. Kemajuan teknologi, termasuk pengembangan AR, VR, dan internet yang semakin cepat, telah membawa konsep ini ke dalam sorotan dan membuka peluang besar untuk perkembangan lebih lanjut dalam tahun-tahun mendatang.
Cara Kerja nya
Sejarah metaverse berkembang seiring perkembangan teknologi dan konsep virtual yang dimulai beberapa dekade yang lalu. Berikut adalah beberapa tonggak penting dalam sejarah metaverse:
- Konsep Awal Metaverse (1960-an dan 1970-an):
- Konsep dasar metaverse pertama kali dijelaskan oleh penulis fiksi ilmiah Neal Stephenson dalam novelnya yang berjudul “Snow Crash” pada tahun 1992. Dalam novel ini, ia menciptakan gambaran dunia virtual yang disebut “Metaverse,” di mana pengguna dapat berinteraksi melalui avatar.
- Pendahulu Internet dan Virtual Reality (1980-an):
- Pada tahun 1980-an, konsep virtual reality (VR) mulai berkembang, dengan upaya pertama dalam menciptakan lingkungan virtual 3D yang dapat diakses oleh pengguna. Teknologi VR awal masih terbatas dan mahal.
- Pendirian World Wide Web (1990-an):
- Kemunculan World Wide Web oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991 memberikan dasar untuk perkembangan internet, yang menjadi pondasi bagi pengembangan metaverse.
- Permainan Massively Multiplayer Online (MMO) (akhir 1990-an dan awal 2000-an):
- MMOs seperti “Ultima Online” (1997) dan “EverQuest” (1999) mulai menghadirkan pengalaman bermain game daring yang besar dan berdasarkan dunia virtual di mana pemain dapat berinteraksi dan berkolaborasi.
- Kehadiran Second Life (2003):
- Second Life, platform dunia virtual yang diciptakan oleh Linden Lab, diluncurkan pada tahun 2003. Ini menjadi terobosan awal dalam menciptakan dunia virtual yang lebih terbuka bagi kreativitas pengguna.
- Perkembangan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR):
- Seiring dengan kemajuan teknologi AR dan VR, konsep metaverse semakin menjadi nyata. Perusahaan seperti Oculus (pemiliknya adalah Facebook, sekarang Meta) dan HTC Vive merilis perangkat VR yang semakin canggih.
- Investasi Besar dalam Metaverse (2020-an):
- Pada awal 2020-an, perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Facebook (sekarang Meta) mengumumkan investasi besar dalam pengembangan metaverse. Mereka melihatnya sebagai langkah menuju era baru dalam komputasi dan interaksi digital.
Meskipun konsep metaverse telah ada selama beberapa dekade, sejarahnya masih terus berkembang. Kemajuan teknologi, termasuk pengembangan AR, VR, dan internet yang semakin cepat, telah membawa konsep ini ke dalam sorotan dan membuka peluang besar untuk perkembangan lebih lanjut dalam tahun-tahun mendatang.
Perusahaan yang sudah menggunakan Metaverse
Sejumlah besar perusahaan teknologi, hiburan, dan bisnis telah mulai menginvestasikan dan menggunakan konsep metaverse untuk berbagai tujuan. Berikut beberapa perusahaan besar yang telah terlibat dalam pengembangan atau penggunaan metaverse:
- Meta (sebelumnya Facebook):
- Meta adalah salah satu perusahaan terkemuka dalam pengembangan metaverse. Mereka telah mengumumkan ambisi besar dalam menciptakan “metaverse sosial,” di mana pengguna dapat berinteraksi, bekerja, dan bermain dalam lingkungan virtual. Meta memiliki produk seperti Oculus VR dan telah mengubah nama perusahaannya untuk mencerminkan fokusnya pada metaverse.
- Alphabet (Google):
- Google telah memasuki metaverse dengan sejumlah investasi dalam teknologi realitas virtual dan augmented reality. Mereka telah merilis platform ARCore dan berkolaborasi dengan pengembang AR/VR untuk menciptakan pengalaman metaverse.
- Epic Games:
- Epic Games, pengembang game terkenal yang menciptakan “Fortnite,” telah berinvestasi dalam metaverse dengan pengenalan Unreal Engine 5 dan dengan membuka “Metaverse” sebagai bagian dari game Fortnite.
- Roblox Corporation:
- Roblox adalah platform metaverse yang sangat populer, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Ini adalah platform yang memungkinkan pengguna untuk membuat, bermain, dan berinteraksi dalam berbagai game yang dibuat oleh komunitas.
- Unity Technologies:
- Unity adalah perusahaan yang mengembangkan mesin game Unity yang digunakan dalam pembuatan game dan pengalaman VR/AR. Mereka telah memainkan peran penting dalam pengembangan metaverse dan menyediakan alat bagi pengembang untuk menciptakan konten metaverse.
- Decentraland:
- Decentraland adalah platform metaverse yang didasarkan pada teknologi blockchain. Ini memungkinkan pengguna untuk membeli, menjual, dan mengelola lahan virtual serta membangun konten yang berinteraksi di dalamnya.
- Microsoft:
- Microsoft telah memasukkan elemen-elemen metaverse ke dalam produknya, seperti dalam platform komunikasi bisnis mereka, Microsoft Teams. Mereka juga terus mengembangkan produk VR dan AR seperti HoloLens.
- Tencent:
- Tencent adalah perusahaan teknologi terbesar di China dan memiliki berbagai investasi di industri game, VR, dan metaverse. Mereka telah merilis platform metaverse dan mengambil peran besar dalam pengembangan ekosistem metaverse di China.
- Niantic:
- Niantic dikenal sebagai perusahaan di balik game mobile populer “Pokémon GO.” Mereka telah mengumumkan ambisi untuk menghadirkan metaverse melalui platform bernama “Niantic Lightship.”
- Amazon:
- Amazon telah mengembangkan teknologi AR/VR, dan mereka memiliki produk AR, seperti “Amazon AR View,” yang memungkinkan pengguna untuk melihat produk secara visual dalam ruang mereka melalui kamera ponsel.
Penting dicatat bahwa metaverse masih dalam tahap perkembangan, dan banyak perusahaan sedang mencoba berbagai pendekatan dan ide dalam pengembangan metaverse. Ini menciptakan peluang bisnis baru dan mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi dan dunia virtual.
Penutup
Sahabat Blog Learning & Doing demikianlah penjelasan mengenai Apa itu Metaverse ? . Semoga Bermanfaat . Sampai ketemu lagi di postingan berikut nya.