Thursday, April 4, 2024
Blockchain Ethereum Kripto

Mengenal Ethereum Kripto

Ethereum

“Mengenal Ethereum Kripto”

Pengantar

Ethereum token adalah aset digital yang dikeluarkan di atas platform Ethereum menggunakan standar token ERC-20, ERC-721, atau standar token lainnya yang didukung oleh Ethereum. Token-token ini dibangun di atas blockchain Ethereum dan dapat dijalankan menggunakan smart contracts Ethereum.

Token Ethereum dapat mewakili berbagai aset digital, seperti mata uang kripto alternatif (altcoin), token utilitas untuk akses ke layanan atau produk tertentu, token keamanan yang mewakili kepemilikan dalam suatu perusahaan atau aset fisik, dan banyak lagi.

Contoh token Ethereum termasuk ETH (Ether), yang merupakan mata uang kripto utama yang digunakan di platform Ethereum, serta token ERC-20 populer seperti DAI, USDT, UNI, dan banyak lainnya. Setiap token Ethereum memiliki kontrak cerdas (smart contract) yang mengatur perilaku dan fungsionalitasnya di dalam ekosistem Ethereum.

Sejarah Ethereum

Sejarah Ethereum dimulai pada tahun 2013 ketika Vitalik Buterin, seorang pengembang blockchain dan penulis untuk majalah Bitcoin Magazine, mulai merancang platform tersebut. Dia awalnya mengusulkan Ethereum dalam sebuah whitepaper pada bulan November 2013, dan pada tahun 2014, dia mendirikan tim pengembang untuk membangun platform tersebut.

Pada bulan Juli 2014, Ethereum melakukan penawaran umum pertamanya (Initial Coin Offering – ICO) untuk mengumpulkan dana guna mendukung pengembangan platform. ICO tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari $18 juta dalam Bitcoin (BTC) dalam waktu kurang dari satu bulan.

Pada bulan Juli 2015, versi beta Ethereum, yang disebut Frontier, diluncurkan. Ini adalah peluncuran awal yang memungkinkan para pengembang untuk mulai menjalankan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan kontrak pintar (smart contracts) di atas platform.

Pada bulan Maret 2016, Ethereum melakukan upgrade ke versi Homestead, yang menandai transisi dari versi beta ke versi stabil pertama. Ini memperkenalkan beberapa perbaikan keamanan dan peningkatan kinerja.

Pada bulan Juni 2016, sebuah serangan yang dikenal sebagai serangan DAO (Decentralized Autonomous Organization) terjadi di jaringan Ethereum, menyebabkan pencurian sekitar $50 juta dalam Ether. Untuk mengatasi masalah tersebut, komunitas Ethereum memutuskan untuk melakukan hard fork yang menghasilkan pemisahan antara Ethereum asli (sekarang dikenal sebagai Ethereum Classic) dan versi baru yang tetap menggunakan nama Ethereum.

Pada bulan Oktober 2017, diluncurkanlah Byzantium, upgrade pertama dari serangkaian upgrade yang dikenal sebagai Metropolis. Ini membawa berbagai perbaikan protokol dan fitur baru, serta mempersiapkan jalan bagi pengembangan lebih lanjut di masa depan.

Sejak itu, Ethereum terus mengalami pertumbuhan dan evolusi, dengan berbagai upgrade termasuk Constantinople, Istanbul, dan Berlin. Ethereum juga menjadi platform utama bagi pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan smart contracts, serta menjadi basis untuk berbagai proyek kripto dan token Ethereum ERC-20 yang populer.

Cara Kerja Ethereum

Cara kerja Ethereum melibatkan beberapa komponen kunci dalam ekosistemnya:

  1. Blockchain Ethereum: Ethereum adalah sebuah blockchain terdesentralisasi yang terdiri dari jaringan node komputer di seluruh dunia. Setiap node menyimpan salinan lengkap dari blockchain Ethereum dan bekerja bersama-sama untuk memvalidasi dan mendistribusikan transaksi.
  2. Smart Contracts: Smart contracts adalah program komputer yang berjalan di dalam blockchain Ethereum. Mereka ditulis dalam bahasa pemrograman seperti Solidity dan dipublikasikan ke dalam blockchain, di mana mereka dapat dieksekusi secara otomatis ketika kondisi yang ditentukan terpenuhi. Smart contracts memungkinkan pelaksanaan perjanjian secara otomatis tanpa kehadiran pihak ketiga.
  3. Ether (ETH): Ether adalah mata uang kripto utama yang digunakan di dalam ekosistem Ethereum. Ether digunakan untuk membayar biaya transaksi, kontrak pintar, dan layanan jaringan lainnya di dalam platform Ethereum.
  4. Transaksi: Pengguna Ethereum dapat membuat transaksi untuk mentransfer Ether atau token Ethereum, serta berinteraksi dengan smart contracts. Setiap transaksi dikemas ke dalam blok oleh penambang (miners) dan diverifikasi oleh node di jaringan Ethereum.
  5. Penambangan (Mining): Proses penambangan Ethereum melibatkan penggunaan kekuatan komputasi untuk memecahkan teka-teki kriptografi yang kompleks dan menambahkan blok baru ke dalam blockchain Ethereum. Penambang yang berhasil menambang blok baru diberi imbalan berupa Ether.
  6. Konfirmasi Transaksi: Setiap transaksi memerlukan konfirmasi oleh beberapa node di jaringan Ethereum sebelum dianggap sah. Proses ini memastikan konsensus di antara semua node di jaringan.
Baca Juga :  Airdrop Berachain on Galxe

Dengan menggunakan mekanisme ini, Ethereum memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan kontrak pintar yang dapat dijalankan secara otomatis tanpa kehadiran pihak ketiga. Selain itu, Ethereum juga menyediakan infrastruktur untuk token ERC-20 dan ERC-721, yang memungkinkan pembuatan aset digital yang beragam di atas platformnya.

Harga Ethereum Saat ini

Penutup

Sahabat Blog Learning & Doing demikianlah penjelasan mengenai Mengenal Ethereum Kripto. Semoga Bermanfaat . Sampai ketemu lagi di postingan berikut nya.

(Visited 6 times, 1 visits today)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *