Pengurangan separuh dari imbalan (reward) yang diterima oleh penambang kripto ketika berhasil menambahkan blok baru ke blockchain.
Kejadian ini berlangsung sekitar empat tahun sekali, atau tepatnya setelah 210.000 blok berhasil ditambang.
Tujuan utama halving adalah:
Menjaga kelangkaan aset kripto, seperti Bitcoin, dengan membatasi pasokan yang beredar. Jumlah total Bitcoin yang akan dicetak dibatasi hanya 21 juta unit.
Meningkatkan nilai aset kripto dalam jangka panjang karena berkurangnya jumlah yang beredar, mengikuti konsep permintaan dan penawaran.
Halving berdampak pada:
Penambang: Imbalan yang diterima berkurang, sehingga perlu menyesuaikan strategi penambangan agar tetap menguntungkan.
Harga kripto: Secara historis, harga kripto, terutama Bitcoin, cenderung mengalami peningkatan setelah peristiwa halving. Namun, perlu dicatat bahwa ini bukan jaminan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor lain di pasar.
Bitcoin telah mengalami halving sebanyak 3 kali:
Pertama: November 2012 (imbalan berkurang dari 50 BTC menjadi 25 BTC)
Kedua: Juli 2016 (imbalan berkurang dari 25 BTC menjadi 12.5 BTC)
Ketiga: Mei 2020 (imbalan berkurang dari 12.5 BTC menjadi 6.25 BTC)
Perlu diingat:
Halving adalah proses yang sudah terprogram dalam sistem kripto tertentu, seperti Bitcoin.
Tidak semua kripto menggunakan mekanisme halving.
Investasi kripto memiliki resiko tinggi dan harganya fluktuatif.
Penutup
Sahabat Blog Learning & Doing demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Halving Crypto. Semoga Bermanfaat . Sampai ketemu lagi di postingan berikut nya.
